Selasa, 30 Desember 2014

Berduka Cita

Secara biologis, gue dan Om Ipul emang nggak punya sangkut paut.. Darah yang ngalir di tubuh gue bisa jadi beda kadar keencerannya, beda bau amisnya, atau beda pH nya.. Tapi mungkin bisa jadi juga sama warna dan sama golongannya.. Hmmm..

Yang jelas, secara garis keluarga gue dan Om Ipul punya hubungan yang lumayan deket.. Shocking adalah ketika gue lagi asik bersihin lumut di toilet rumah, tiba-tiba terdengar kabar mengagetkan dimana pesawat komersil tempat Om Ipul kerja sebagai engineer di maskapai ternama itu hilang kontak saat penerbangan pagi hari dari Surabaya menuju Singapura..

Seketika gue memberhentikan sejenak aktivitas beres-beres gue.. Mama menangis kepanikan, sementara dengan design ala-ala-nya, dan tetep stay cool (nggak tau aja dalemnya juga pasti doi panik) Ayah lanjut ambil HandPhone dan konfirmasi lanjutan kesana-sini (gue nggak tau persis siapa aja orang-orang yang doi telvon.. yang pasti orang-orang penting yang berurusan dengan penerbangan ini)..

Cek pesawat, Ayah lanjut minta Tante untuk segera menyusul ke lokasi, dengan tetep pantauan dari Ayah..
===

Setelah berdoa dan berdoa, dengan bantuan sana-sini.. Alhamdulillah, sekarang serpihan demi serpihan dari bangkai pesawat dan juga orang-orang didalamnya itu sudah mulai berada pada titik temu..

Langkah selanjutnya adalah mengikhlaskan yang sudah terjadi dan yang sudah tak ada..
Semoga arwah Om Ipul dapat diterima di sisi Allah SWT dan kami, sekeluarga dapat mengikhlaskan hal tersebut untuk mempermudah dan melancarkan kepergiannya..
"Selamat jalan Om Ipul (Saiful Rahmat)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar