Senin, 10 November 2014

Segalanya, Bukan untuk Sendiri

Ayah dan Mama tidak pernah mendidik kami menjadi pribadi yang serakah, iri dengki, dan pemilik penyakit hati lainnya.. Tapi sebagai orang tua, mereka juga tak luput dari kesalahan yang memang pernah mereka lakukan sampai pada akhir yang kompleks seperti ini, di sini..

Setelah kuliah Psikologi, aku jadi semakin paham kenapa hal itu terjadi, dan kenapa hal itu sebegini ngefeknya mencampuri pribadi ku (yang sampai detik ini terus bertahan agar semuanya terasa baik dan indah)..

"Tuhan memang tak menciptakan hambanya dengan 100% pujian, 100% nikmat, dan 100% kebaikan.. Tuhan memang tak memanjakan hambanya yang Ia rasa punya kekuatan jiwa (psikis) dan raga (fisik) yang kuat serta berenergi positif..
Dan Tuhan pun, tak menjanjikan akan memberikan sesuatu yang baik, jika hambanya tak mau berusaha dan berdoa"..

Ku yakini itu, untuk kemudian ku terapkan untuk diriku yang terus beranjak dewasa ini..

Banyak pribadi yang merasa dirinya kurang.. Banyak juga pribadi yang merasa dirinya cukup..
Sementara aku.?!
Aku cukup menerima dengan semua keadaan ini, walau di awal aku sempat benci pada yang menciptakan ku.. Entah, mungkin saat itu emosi dan gejolak penolakan hebat, yang sangat mendominasi diri ku di masa remaja kala itu..

Andai waktu yang sama dapat terulang.. Mungkin aku orang pertama yang akan mencegah, dan memberhentikan kemaksiatan itu.. Mungkin aku orang yang akan membunuh, siapa yang menjadi pemain di balik layar ini.. Walaupun terkesan agresif dan arogan, tapi, mungkin itu yang akan ku lakukan (diluar daya ku sebagai remaja perempuan saat itu)..

=====

Aku meyakini keberadaan Tuhan yang lebih dekat dari urat nadi atau bahkan darah yang mengalir dalam tubuh ku.. 
Setelah sekian lama, akhirnya Dia menjawab doa ku yang tersampaikan..
Tidak semua.. 
Karena masih banyak hal (yang memerlukan isi otak ku, mata jeli ku, telinga sensitif ku, penciuman tajam ku, kalimat mutakhir ku, kedua tangan ku, kedua kaki ku, dan kekuatan psikis ku), yang harus ku 'bereskan' sebelum semuanya terlambat dan berakhir..

Kuatkan aku..
Aku disini, untuk kalian..
_Keluarga terhebat ku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar