Senin, 13 April 2015

Rencana Baik

Gue sama sepupu yang satu ini cuman beda 1 tahun.. Gue lahiran 95, dia lahiran 94.. Dari kecil dia udah nggak ada bokap.. Bukan metong atau apa, tapi bokapnya itu bisa dikatakan sangat 'worry' sama 3 hal yang ada dalam hidupnya (Tahta,Harta,Wanita).. Alhasil, semuanya berakhir di tahun 2001.. Gue juga nggak tau kejadiannya seperti apa, yaa namanya juga masih kecil kannnnn..
Hmmm nyokapnya sepupu gue ini, adalah adek nyokap gue.. Nah, makannya dari kecil sepupu gue selalu jadi tanggungan bokap dan nyokap.. Termasuk urusan pendidikan, kesehatan, dan segala tektekbengek-nya..
===

Kejadian ini terjadi di malam minggu kemaren..
Tiap malem minggu, barang tiga bulan sekali, sepupu sama pacarnya pasti kerumah buat maen, sekalian nengok nyokap gue yang di sapanya "Mama endut" (padahal nyokap gue udah nggak gendut sekarang, wkwkwk)..

Jadi kebetulan, sepupu dan pacarnya itu udah pacaran lumayan lama.. Hampir 3 tahun dengan kondisi yang selalu barengan (satu kampus, satu jurusan Sastra Inggris, dan satu kelas)..
Keluarga gue, adalah pemegang prinsip dimana "Nggak usah lo pacaran lama-lama, tapi nggak jadi nikah.. So, mending lo PDKT sewajarnya dan seperlunya, abis itu lo bisa bebas pacaran setelah kalimat ijab kabul selesai" << yaaa gitu lah kira-kira..
(terlebih kasus gue kemaren yang jalan 3 tahun 11 bulan tapi pada akhirnya kandas *cieee kandas~~)
*jadi pelajaran berharga banget buat gue..
===

Akhirnya, malam itu mereka di sidang sama nyokap.. Bukan untuk memberikan intervensi, melainkan hanya untuk meluruskan segala sesuatu dari mereka yang terlihat agak melenceng (abis takut kebablasan cynnn~~)..
Nyokap berperan sesuai dengan perannya sebagai orang tua.. Gue hanya bisa mengobservasi itu semua, dan yaaaa gue rasa itu sudah berjalan dengan semestinya..
Nyokap mencoba membantu cara pandang si laki-laki agar bisa mengambil keputusan yang bijak buat hubungan mereka..

Hal ini juga yang dilakukan nyokap dan bokap waktu kakak pertama gue pacaran..
Itu semua atas dasar nyokap dan bokap gue yakin kalo kita (anak-anaknya) adalah pribadi yang sudah dewasa dan cukup matang untuk mengambil keputusan sendiri dalam kehidupan kita bersama pasangan.. Keyakinan mereka yang demikian menghargai gue (khususnya) sebagai anak, membuat gue pun yakin bahwa mereka nggak bakal 'ngelendotin' kehidupan gue (nanti) sebagai keluarga yang sesuai rencana gue dan pasangan.. Bersama calon suami yang semuanya sudah di pikirkan, di rencakan, dan di eksekusi baik-baik..

Dalam persoalan ini adalah hubungan sepupu dan pacarnya.. Semoga, keputusan di malam minggu lalu adalah keputusan terbaik untuk hubungan mereka.. Ketika semua sudah 'SIAP', sudah tidak ada waktunya lagi untuk mengundur-undur rencana yang sudah terbicarakan dengan apik..

*terus giliran kakak kedua gue nih, yang keliatannya masih nyari modal awal buat nyusul.. semoga jalannya selalu di mudahkan oleh Allah SWT yaa mba, Amin*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar