Rabu, 23 Juli 2014

Peng-Harga-an

Beberapa waktu yang lalu (udah lama juga sih), aku pernah nge-tweet panjang, yang intinya : "Jangan sering-sering lah, kasih perhargaan diri ke orang lain.. Diri kita juga butuh penghargaan (dari yang punya diri) loh.. Penghargaan atas proses keberhasilan apa yang udah kita lakukan.. Jangan apa-apa minta dihargain orang,tapi kitanya nggak bisa hargain diri sendiri"..

Kepikiran berpikir kayak gitu, sebenarnya emang representatif dari diri secara pribadi sih.. Aku bukan orang yang seneng banget nerima pujian-pujian atas apa yang aku lakuin dari orang lain.. Aku cenderung lebih sering menghargai diriku sendiri (dengan cara ku tentunya), tanpa perlu repot-repot show-off ke orang-orang atas apa yang aku lakukan.. Tapi kalo emang mereka tau dan memberi pujian, ucapan syukur adalah kalimat yang bakalan keluar dari mulut ku secara langsung..

Banyak orang yang menilai, kalo keseringan banggain diri sendiri adalah ciri orang yang punya sifat sombong.. Hmmm nggak salah.. Tapi agak keliru menurut ku..

Sama halnya dengan orang kaya raya yang kesehariannya sering menggunakan pakaian-pakaian ber-merk, yang lain daripada yang lain.. Secara pribadi, ada baiknya, nggak perlu lah langsung nge-judge orang tersebut sebagai orang kaya yang sombong, ria, atau pamer..
Justru yang seharusnya terpikirkan adalah sebuah kebanggan dirinya atas apa yang di punya dan rasa kebersyukuran atas nikmat Tuhan yang di titipkan padanya.. That's simple.. Nggak bikin jadi punya pikiran negatif ke orang itu, nggak bikin jadi KEPO buat ngusik kehidupannya, dan nggak juga kerepotan menganalisa maksud dan tujuan si subjek secara detail dan mendalam hanya untuk urusan yang segitu minimalis nya.. Simple~~

Sama halnya dengan penghargaan-penghargaan diri lainnya yang berhasil kita dapetin.. Yaa minimal, kita berhasil lalui prosesnya dengan baik, even hasilnya nggak sesuai dengan tujuan awal kita..

Berhasil bangun pagi dan nggak telat, berhasil menguasai sikon di sekitar (kelas, kantor, dll), berhasil ngerjain tugas tepat waktu dengan prosedur yang ditetapkan, berhasil mengakui diri kalo kita salah, berhasil berterima kasih atas kerja sama dengan orang lain, berhasil membangun relasi yang baru, berhasil menciptakan karya-karya ter-update, berhasil buat bos dikantor jadi mulai respect sama kita karna kerjaan kita, sampe berhasil untuk tetep bisa jaga mood seharian penuh dengan tetep senyum dan ngasih pengaruh baik ke lingkungan sekitar pun, harus kita akui keberhasilannya.. Kemudian setelah itu, adalah penghargaan untuk diri kita sendiri..

So please.. Jangan langsung menyangka demikian jika ada orang lain di sekitar kalian yang mengucapkan keberhasilan-keberhasilan dirinya, sebagai sebuah kesombongan belaka.. Tapi liat, dengar, dan rasakanlah maksud dan pemaknaan dari uraian kalimatnya tersebut.. Akan ada sesuatu yang tersirat di dalamnya, yang bisa kita jadikan sebuah pembelajaran baru, yang bersumber dari orang lain.. Dan tugas kita selanjutnya adalah mencoba untuk menghargai usaha ter-baik dari individu tersebut..
Karena sesungguhnya, kita nggak tau apa motiv dan niatan mereka berperilaku demikian.. Itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar