Kamis, 17 Juli 2014

Attachment

"Kak, itu sirup Tjampolay masih belum berkurang juga.?!"
"Iyaa abis siapa yang mau minum.? Aku udah makin gede, males minum-minum sirup.. Kurangin yang manis-manis lah"
"Iyaa, kamu makin dewasa yaa harus makin menuhin 'otak' nya, ketimbang 'perut' nya"
"Hahaha iyaa Ayah, Insya Allah.?!"
*percakapan saya dengan Ayah diruang TV malam kemarin*

----------

Nggak terasa yaa, ramadhan udah masuk hari ke 19.. Banyak waktu yang mengisi kebersamaan saya dan keluarga di bulan baik ini.. Lebih fokus sama mereka.. Nggak (sedang) memikirkan banyak hal terkait perkuliahan atau aktivitas diluar rumah lainnya..

Sedikit shared.. Hmmm alhamdulillah setelah cek link akademik kampus dan melihat jumlah IP di semester 4 lalu, saya merasa sangat bersyukur dengan hasil yang ada.. Janji saya di masa awal semester untuk memperbaiki kondisi saat semester 3, berhasil saya buktikan di semester 4 kemarin..

Saat orang tua saya tau akan kondisi baik ini, mereka memberikan saya sebuah reward.. Sederhana.. Dengan mencium atas telapak tangan kanan mereka (Mama&Ayah) sambil mengucap "Terimakasih", mereka membalas dengan mencium pipi dan kening saya.. Yaa, seperti itu..

Attachment yang mereka berikan pada saya memang sangat jauh dari kata mewah.. Sama sekali tidak melibatkan materi didalamnya.. Namun, kebanggaan saya meningkat karna mereka tau bagaimana memperlakukan anaknya dengan baik melihat kebutuhan sang anak akan hal tersebut.. Keberhakan menerima hal sederhana yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun.. Itu..

Sebagai orang tua, pengawasan harus tetap dilakukan.. Orang tua saya juga sama, seperti orang tua kebanyakan.. Suka nya maen 'kode-kode'-an.. Yaa seperti percakapan diatas.. Tujuannya.?! Mengobservasi kita sebagai anak, dengan melihat respon yang kita tunjukan..

Tuntutannya kemudian adalah kepekaan atas maksud tersirat dari kalimat-kalimat yang mereka lontarkan, dan yaa nggak jarang juga kalo kalimat tersirat itu mereka sampaikan lewat perumpamaan-perumpamaan yang bikin saya mikir untuk lebih 'mencerna' pemaknaan ambigu dari mereka.. Makannya, nggak jarang itu jadi sarana komunikasi kami sebagai orang tua dan anak..

Imbasnya.?! Saya akan memodifikasi cara mereka mendidik saya sebagai bekal saya untuk mendidik anak saya kelak.. Saya tau, ini cara baik yang (Insya Allah) bisa diterima oleh anak muda di zamannya nanti.. Iyaa, di zaman anak saya dan suami kelak.. Insya Allah, Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar