Minggu, 15 Februari 2015

Hari Valentine

Hmmm kali ini, gue mau bahas tentang hari Valentine..

Beberapa orang melarang, menolak secara besar-besaran, dan memilih untuk tidak merayakan hari yang 'katanya' hari kasih sayang itu kemaren.. Tapi nggak sedikit juga orang yang memilih untuk merayakan hari tersebut bersama orang-orang terkasih.. Terlebih (dan kebanyakan) dengan pasangannya masing-masing..

Gue pribadi nggak menolak tapi juga nggak merayakan dengan spesial secara besar-besaran akan 'hari Valentine' tiap tahunnya.. Karena gue merasa, kasih sayang yang gue berikan pada orang-orang terkasih gue, udah setiap detik gue rasakan dan gue bagi ke mereka.. Sementara hari Valentine adalah hari perayaan biasa aja yang cuman simbolisasi (menurut gue) dan lucu-lucuan..
===

Tapi gue agak risih ketika ada kalangan yang menyebutkan bahwa "yang merayakan hari Velentine adalah orang kafir".. Hello...!! Lo mau ngomongin persoalan ini dan nyangkutpautin sama urusan agama.?! Gokil sih.. Nggak abis pikir gue kalo ada yang beranggapan kayak gitu..
Urusan kafir nggak nya seorang manusia, bukan manusia juga kan yang menilai.. Kenapa jadi secara bebas dan liar gitu beranggapan bahwa apa yang diucapkan itu adalah sesuatu yang benar.. Apa karena sejarah hari Valentine sendiri.??? Halahhh menurut gue itu cuman alasan dini yang di kambing hitamkan kalo di sangkut pautin sama urusan agama..

Kalo ada yang menolak besar-besaran dan melarang perayaan hari Valentine, kenapa nggak di liat dari sudut pandang lain, tanpa 'nyeret' urusan agama.?! -_-"
===

Hmmm kemaren gue sempet liat berita salah satu stasiun TV Swasta yang nggak pernah absen gue cek beritanya per segment.. Dalam berita itu, disiarkan bahwa ada salah satu mini market yang menjual coklat, tapi di balik bungkusnya tertempel sebuah alat kontrasepsi (dalam hal ini adalah kondom) yang diperjualbelikan secara bebas, dalam perayaan hari Valentine..

Anggaplah gue orang awam yang nggak paham maksud tim marketing dari produk itu apa.. Cuman, sebagai orang awam juga, otak gue secara otomatis akan berfikiran negatif terhadap cara tersebut.. Kemungkinan besar nggak sih, kalo cara kayak gitu sama aja mempersilahkan pihak-pihak yang lebih memilih untuk hanya sekedar merayakan hari Valentine biasa, jadi merayakannya dengan luar biasa dan berperilaku bebas.?! (pembaca ngerti kan maksud gue.?!)
Yaaa lo pikir lah, apa alesannya kondom itu ada di dalam bungkus coklat yang biasanya konsumen beli untuk merayakan hari Valentine bersama pasangan, atau orang terkasihnya.. Hmmm nah lo....!! Kampret kan.?!
===

Nah ini loh yang gue maksud dari pernyataan "ada baiknya, lo perhatikan sisi lain selain konteks agama yang diseret-seret dalam hal beginian".. Terlebih kalo ada statement dari pihak tertentu yang menentang dan nyambung-nyambungin hal kompleks nan riskan kayak agama gitu, hanya untuk melarang orang lain dalam kebebasan dirinya melakukan suatu hal (dalam hal ini merayakan hari Valentine)..

Yaa cerdas dikit lah, jadi manusia~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar