Jumat, 15 Mei 2015

Kecintaan

Ini berawal dari ke-sudah-tidak-betahannya gue berada lama-lama di kostan.. 2 minggu belakangan, gue hanya jadikan kamar kost sebagai 'tempat peristirahatan sejenak' (kalo butuh) di siang hari dimana udah Jakarta panasnya suka nggak becanda.. Yaa kalo nggak balik kostan, paling gue stay di kampus ngobrol sama beberapa senior Psikologi..
Ditambah lagi, minggu ini ada 2 tanggal merah, yang satu kenaikan Yesus, yang satu Isra' Miraj' (indahnya perbedaan).. Indah, karena jadi nambah liburnya, wkwkwk..

Sejak hari Rabu kemaren, gue udah tiduran nyantai di kamar pribadi yang nuansanya serba hijau (iyaa, karena hijau warna kesukaan nyokap, dan kamar itu doi design tanpa diskusi sama gue sebelumnya -_-").. Dan sejak hari Rabu kemaren juga, gue bisa lebih leluasa main sama Adinta dan bercengkrama ramai sama nyokap, bokap, dan kedua kakak perempuan gue..

Hubungan yang kerap nggak 'senada', bikin kami sering mendekatkan diri satu sama lain.. Terlebih kondisi panas yang sempat terjadi saat usia remaja gue hadir, yang sampai sekarang bekasnya masih belum kering.. Gue sadar, intensitas gue untuk berkumpul sama mereka itu sudah mulai berkurang-berkurang-dan terus berkurang..

Dalam persentase, mungkin bisa dijelaskan dengan angka kalo gue mendapat perhatian dari orang tua sebesar 70 persen saat masa kanak-kanak, 80 persen beranjak remaja, dan masa dewasa saat ini yang turun menjadi 40 persen.. Dua kali lipat sangat drastis.. Shock.?! Yaa lumayan.. Di awal, gue bahkan sempat hilang kendali.. Cuman dasarnya karena gue punya sisi ke-datar-an di atas rata-rata (read : cuek) dan hanya bisa mengekspresikan rasa kecewa itu dalam diri tanpa terluapkan keluar, akhirnya nggak ada yang sadar kalo sebenarnya gue sangat butuh angka 80 persen itu sekarang..

Tapi apa.? Gue sadar.. Gue bukan Fika si anak bontot yang kecil dengan pikiran yang amat pendek.. Gue udah besar.. Selain besar badan, gue juga besar hati, logika, dan pengalaman yang sudah gue rangkai sendiri biar indah buat gue dan orang yang gue sayang kelak..
===

Nah, libur di minggu inilah yang kemudian kerap mempertemukan gue dengan sikon-sikon yang gue rindukan.. Walaupun tetap saja, semuanya masih rigit karena ada satu rasa yang mulai hilang..
Rasa apa itu.?
Hmmm gue pikir, itu adalah satu rasa yang masih gue raba sampai saat ini.. Entah masih kental, sudah mulai luntur, atau bahkan hilang..
*masih diraba*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar