Minggu, 29 Juni 2014

Kebanggan jadi Minoritas

Dua minggu yang lalu, saya dapat undangan untuk menghadiri sebuah event yang wajib terselenggara setiap tahunnya di salah satu Universitas swasta di bilangan Jakarta Barat.. Acara tersebut terselenggara tepat tanggal 28 Juni 2014.. Yaa, tadi malam..

Mewakili organisasi yang saya pimpin, saya pun memutuskan untuk datang dan melihat perhelatan akbar mereka (sendirian)..

Universitas tersebut memang terkenal dengan ajaran Nasrani yang sangat kental didalamnya.. Walaupun memang bukan universitas khusus, namun lingkungan dan orang-orang yang terlibat didalamnya, bisa saya perkirakan sekitar 95% adalah etnis keturunan tionghoa, dengan keyakinan yang dianutnya adalah Nasrani (entah Katolik, atau Protestan)..

"Hah, ini aku banget nih yang berhijab dan berkulit asli pribumi.?!" 
Begitu pikir ku dalam hati, saat sampai auditorium yang terkesan megah karna efek bentuk bangunannya yang kuat akan suasana gereja..

Nunggu sekitaran setengah jam, saya pikir saya akan bertemu dengan sosok manusia yang sama juga seperti saya.. Ternyata, TIDAK...!!
Sama sekali tidak ada.. Semua orang yang ada didalam ruangan itu adalah orang-orang dengan ciri :
*yang laki-laki : Bermata sipit, Berkulit putih yang nggak nyantai putihnya, Kebanyakan dari mereka memakai kacamata, kemeja, jas, celana bahan, dan potongan rambut dengan model seperti landak (runcing ke atas).. Ada pula warna rambut yang sedikit kecoklatan dengan model emo..
*yang perempuan : Bermata sipit, Berkulit putih yang nggak nyantai putihnya, Kebanyakan dari mereka memakai celana atau rok pendek kira-kira 1 jengkal di atas lutut, dengan rambut tergerai panjang sampai pinggang berwarna kecoklatan yang senada dengan warna kulit mereka..

Sempet ada rasa minder dan bilang dalam hati "Ini mending pulang aja, apa  stay yaa.?!"
Cuman yaa dasarnya saya orangnya nyantai, yaa saya cuek aja.. Sendirian sok tau gitu jadinya, hahaha..

Ngajak ngobrol mas-mas yang juga termasuk dalam 95% itu, ternyata bisa sedikit membuat saya lega atas penjelasannya yang menyatakan bahwa yaa seperti inilah keadaan disini..
"Orang-orang kayak lo, gue yakin juga pasti ngerasain hal yang sama kayak gitu tiap dateng kesini.. Kita emang ekstrim banget, hahaha" *lah, ini dia ketawa apa ngetawain saya yaak.?! -_-"*
"Masuk markas orang nih akunya, hmmm~~" 
Ucap dalam hati..

Ngobrol sama mas-mas tadi ternyata asik juga.. Doi nyantai sama kayak saya (padahal mah ada rasa nggak enaknya juga, hahaha)..

Ngobrolnya dari pertengahan acara, sampai acara selesai.. Dan setelahnya, saya sengaja tutup dengan ngobrol langsung dengan Ketua Umum dan Ketua Pelaksana acara tersebut.. Ternyata mereka ramah-ramah juga.. Yaa karna mereka juga masyarakat Indonesia yang masuk dalam keberbagian etnis ras, agama, dan suku..

Pulang dari acara tersebut kira-kira jam 22.00 saya udah di tol sama pak supir taksi yang juga, terlihat keturunan tionghoa.. "Kok tau.?!" "Iyaa sok tau aja, dari namanya tuh keliatan, bapak siapa gitu, lupa, hahaha"

Dari situ, saya jadi bisa merasakan dan berfikir bahwa "Seperti ini toh, rasanya jadi kaum minoritas ditengah-tengah orang yang kebanyakan sama (mayoritas)"
Indonesia emang kaya raya.. Terlebih makin indah kalo semuanya saling menghargai dan ramah satu sama lain, walaupun kita berbeda-beda etnis ras, suku, dan agama.. Tapi, kita Indonesia..
BANGGA...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar